RAINBOW AWAITED
“Sejatinya
orang yang sukses adalah mereka yang berani gagal di awal..”
Tahukan kalian hal yang paling bahagia di dunia ini? Hal yang paling
bahagia didunia ini adalah ketika kita bisa bersyukur atas segala
pemberian dari Nya. Segaris waktu telah membawaku bermain di dunia
nyata, mencoba memahami arti sebuah kehidupan. Menapaki hari demi hari dengan
senyum dan berharap setiap hari akan datang sebuah keajaiban. Segaris waktu
juga yang membawaku kembali ke satu tahun yang lalu, mengingat dimana sebuah
kesabaran adalah hadiah terindah dari Tuhan.
Kali ini aku akan bercerita tentang perjuanganku mengejar impian. Seperti pada
umumnya, Impianku setahun lalu adalah impian yang umum dimiliki oleh
seorang siswa tingkat akhir. Do you know what do I mean? Yapp,,bermimpi
bisa menjadi seorang mahasiswa. Mendapat label “mahasiswa” adalah impian
terbesar Bungaa palagi menjadi bagian dari keluarga besar universitas negeri
ternama di Indonesia.
Setahun yang
lalu..
“Bu, Bunga
kuliah dimana ya? terus jurusan yang cocok buat Bunga apa ya? Jurusan
kedokteran gigi? Pendidikan? Pertanian? Perikanan? ataauu apa Bu??”
Entah sudah berapa kali pertanyaan itu aku tanyakan kepada Ibu. Pertanyaan
yang tidak pernah jauh dari masalah perkuliahan. Ibu pun hanya bisa
memberikan jawaban sekenanya. “Dimana saja yang penting kamu suka, Ibu sih
maunya kamu jadi guru seperti Ibu. Tapi semua pilihan ada padamu, karena nanti
yang akan menjalankan adalah Bunga sendiri, Ibu hanya bisa mengarahkan.”
Galau. Ya, satu kata itulah yang membuat aku terus dihantui. Galau UN,
SNMPTN, SBMPTN, dimana sangkut paut semuanya bersumber dari kegalauan terbesar.
Apa itu ? Dia adalah “JURUSAN”. Aku dituntut untuk berfikir keras menentukan
arah masa depanku entah berakhir jadi guru, pengusaha, dokter, peneliti atau
apalah. Semua terasa masih kelabu dan aku butuh penerangan.
Mataku tertuju ke arah lemari buku. “Kertas!” Tanpa pikir panjang aku
ambil secarik kertas putih. Ku tulis mimpi-mimpiku satu tahun kedepan.
Kalian tahu apa cita-cita terbesarku? Yap, actually sudah lama aku ingin
menjadi seorang Hafidzah. Aku ingin memberikan hadiah mahkota untuk ayah dan
Ibu kelak di akhirat nanti. Sejujurnya impian ini lebih besar dari sekedar di
terima di PTN Favorit. Tapi mimpi ini akan terus beriringan dengan
cita-citaku ke depan.
Untuk mencapai goal tersebut, aku membuat sebuah catatan misi apa yang
harus aku lakukan. Yaa, namanya berjuang tentunya perlu perencanaan kan??
Seperti perumpamaan hukum newton, dimana ada aksi disitu ada reaksi. Tanpa ada
usaha, tidak akan ada hasil yang diterima kan?
Semua infomasi terkait perkuliahan aku kumpulkan. Dari mulai info
universitas tersebut, fakultas dan jurusan yang ada, daya tampung, peminat, dan
biaya perkuliahan. Rasa antusias itulah yang membawa Bunga akhirnya
menetapkan bahwa dirinya harus bisa menjadi dokter gigi. Haha rasanya terdengar
impossible bisa diterima di jurusan yang persaingannya sangat ketat tersebut.
Well, I don’t care about that. Kita tidak akan pernah tahu berhasil atau
tidaknya jika kita tidak pernah mencoba kan? Setidaknya aku punya jawaban
ketika orang bertanya, “Bunga mau kuliah dimana? Jurusan apa? “ jawabanku
tentulah “ di universitas negeri manapun asalkan di pulau jawa dan jurusan itu
tidak lain adalah kedokteran gigi.”
Masa-masa SMA adalah masa sulit bagiku. Bunga terkenal di sekolahnya
sebagai siswa yahh yang biasa-biasa saja namun dia memiliki semangat yang
tinggi dalam mewujudkan cita-citanya, dia termasuk siswa sangat rajin. Mungkin
seseorang bisa dengan mudah mengerjakan soal matematika ataupun fisika karena
otaknya yang cerdas, tapi tidak untukku. Dua mata pelajaran tersebut merupakan
musuh terbesar yang harus aku lawan. Aku memang tidak pandai berhitung seperti
yag lainnya,. Kau tahu? Entah sudah berapa jam yang aku habiskan hanya untuk
mengerjakan satu soal matematika. Aku merasa frustasi jika waktuku habis
hanya untuk menemani angka-angka yang menari-nari di kertas. Hah, sudahlah
bahkan jika waktu ujian matematika dan fiska tiba, aku bisa merelakan waktu
tidurku hanya untuk belajar. Dan hasilnya? As you know, aku tetap saja
tidak bisa. Hal itulah yang membuatku benci dengan jurusan berbau matematika
dan fisika seperti jurusan teknik. Walau aku sadar hidup memang akan selalu
membutuhkan matematika. Sudahlah lupakan permasalahan itu. Kalian tahu bahwa
dalam diri kita masing-masing tersimpan kelebihan? Yap, setiap manusia
diciptakan memang memiliki kekurangan dan kelebihan. Tak ada manusia yang
sempurna di muka bumi. Oleh karena itu, bagaimanapun diri kita, tetaplah
bangga menjadi diri sendiri karena Allah adalah sebaik-baik pencipta.
Satu hal pada saat SMA yang unbelievable buat Bunga yaitu bisa
berada di kelas unggulan. Kelas tersebut hanya berisi
siswa-siswa pilihan dari kelas sepuluh yang mendapatkan peringkat kelas
1-3. Buatku masuk dikelas ini adalah sebuah ujian. Aku harus berhadapan dengan
mereka-mereka yang luar biasa cerdas dan over kompetitif. But, i dont care
dengan siapa aku harus berhadapan, yang penting buat aku adalah aku bisa paham.
Kelas unggulan ini ada untuk kelas sebelas dan kelas dua belas. Kami sudah
jauh-jauh hari diberikan ultimatum yang berbunyi “Barangsiapa yang tidak bisa
bertahan, maka dia akan dikeluarkan.” Kalian tau artinya? Artinyaa rata-rata
nilai yang diperoleh selama setahun tidak mencukupi untuk menempati kelas ini.
Actually, i felt so crazy berada di kelas ini. Namun, lama kelamaan aku mulai
terbiasa dengan segala pressure. Hingga akhirnya, kegigihan bisa mengantarkan
aku untuk bisa survive di kelas ini sampai akhir kelulusan kelas dua belas. Dan
bersama merekalah aku berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpi menuju pendidikan
tingkat lanjut.
Perjuangan kita dimulai sejak wali kelas sebelas memerintahkan kepada
kita untuk membuat banner besar bertuliskan impian masa depan yang kemudian ditempel di dinding
kelas. So, setiap hari pemandangan yang dilihat di kelas adalah
impian kita. Sehingga, kita akan selalu termotivasi untuk selalu berusaha
mewujudkannya. Aku selalu berandai-andai bisa menjadi seperti apa yang aku
tuliskan. Kalian tahu? Cita-cita kita akan terus terbang seperti burung dan dia
akan berhenti terbang hingga kita behasil menggapainya. Suatu hal yang tidak
mudah bukan? Biarkan seluruh dunia tahu bahwa kita punya cita-cita teman. Bila
suatu hari nanti kau lelah dan ingin berhenti, nyanyikanlah bersama-sama mimpi
kita dan tataplah kita saling berpengang tangan untuk saling menguatkan satu
sama lain. Berjuang bersama lebih mudah daipada berjuang sendiri kan?
Masa-masa SMA adalah masa pencarian jati diri. Bunga adalah siswi yang
sangat antusias dengan kegiatan di sekolahnya. Tidak heran jika ketika waktu
liburan tiba, dia tetap asik ke sekolahnya. Ketika itu, aku memang tertarik
dengan kegiatan ekstrakulikuler yang memang pada dasarnya wajib untuk semua
siswa memilih salah satu diantara sekian banyak. Entah apa yang ada
dipikiranku untuk memutuskan memilih ekstrakulikuler pramuka.
Menjadi aktivis pramuka tidaklah mudah. Kalian tahu, apa itu pramuka? Why I
choose scout than the other? Pramuka adalah salah satu orgaisasi / gerakan
pandu yang mengajak dan mengajarkan kita untuk membentuk jadi diri menjadi
lebih positive dengan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Organisasi ini tidak
hanya belajar satu pokok pembelajaran looh tetapi mencakup semua kegiatan
ekstrakulikuler. Karena dalam sosok diri seorang pramuka terdapat tri
satya dan dasa dharma yang harus selalu diterapkan dimanapun kami berada.
Kalian akan lebih mengenal organisasi ini jika kalian sudah menyelam.
Tentu akan banyak hal yang akan kita dapatkan dari sifat religius, disiplin
garis keras, berjiwa pemimpin, taat pada hukum, sehat secara jasmani, dan
tentunya memiliki jiwa penolong. Sebagai anggota penegak sebagian besar
pelajaran yang diperoleh adalah bukan kita yang diajar tetapi kitalah
yang dibekali untuk mengajar dan berlatih sebagai kakak pembina. Hal yang
sangat unforgettable moment ketika kami ditugaskan untuk mengajar pramuka ke
sekolah-sekolah selama satu bulan sebagai syarat untuk menjadi penegak bantara
dan laksana. Sebutan yang paling aku sukai adalah dipanggil “kakak” oleh
anak-anak binaan yang kami latih. One word that I want to say, “ Aku bangga
menjadi anak pramuka.” Ini hanya sebagian ceritaku di pramuka. Masih banyak hal
keseruan dan suka dukanya di pramuka. Satu hal yang berat buatku adalah
ketika aku dihadapkan pada suatu pilihan dimana pada akhirnya aku harus rela break
dari pramuka dan memilih fokus untuk bimbel karena ujian yang sudah di depan
mata. As we know, ujian tidak akan menunggu kita. Dan prioritasku sebagai siswa
tingkat akhir adalah memilih untuk bisa lulus ujian baik ujian sekolah,
ujian nasional, maupun ujian masuk perguruan tinggi. Karena itu adalah hal
mutlak yang tidak bisa diganggu gugat.
Senangnya bisa berjuang dengan mereka teman-temanku yang tidak kenal
menyerah. Semua informasi seputar PTN kami jelajah. Karena suka follow akun
twitter official, kami mendapatkan banyak informasi dari ajang try out dan open
house yang diadakan di universitas-universitas negeri ternama. Tentunya ini
adalah event yang menarik dan tidak boleh terlewatkan bagi kami para pejuang
perguruan tinggi. Dari IPB, UI, hingga UNPAD kami telusuri.
Banyak dari
teman-temanku yang aku kagumi. Aku kagum dengan sahabatku yang bernama Faizah ,
anaknya yang orang bilang “master of mathematic ” memang sangat
jenius dengan permasalahan hitung-menghitung. Mungkin dia telah menganggap
angka-angka itu adalah temannya atau bahkan sahabatnya. Dia sering bercerita
padaku bahwa dia ingin sekali bisa kuliah di ITB. Hal yang unik dari Faizah
adalah ketika besok ulangan mata pelajaran lain, dia malah belajar matematika.
Disaat teman-teman yang lain mengeluarkan uang untuk mengikuti bimbel, Faizah
justru berhasil mendapatkan beasiswa dari Salman ITB untuk belajar SBMPTN oleh
tutor-tutor lulusan universitas negeri terbaik secara gratis. Menurutku, “She’s
really a wonderful student. Is’nt she?” Ada lagi my chairmate, namanya Melati.
Seseorang yang aku kenal cantik juga bijaksana. Dia adalah wakil ketua OSIS
yang yang bercita-cita ingin jadi guru fisika. Melati juga rekan aku di
pramuka haha. Aku adalah sahabatnya yang selalu mendengarkan curhatannya dari
masalah orang yang dia kagumi, masalah pelajaran, hingga masalah jurusan yang
dia galaukan. Kita sering menghabiskan waktu untuk belajar bersama sampai sore
dan tanpa terasa kelas sudah tidak berpenghuni. Oh iya, ada lagi temaku yang
rambut dan otaknya bak Einstein dan selalu nempel dengan si kacamata Hafidh
“Sang Juara Kelas”. Do yo know? Alright, Dia Tsalits sang “master of physic”.
Bahkan dia berhasil menyandang gelar juara 3 olimpiade Fisika tingkat provinsi.
Bersama temannya Hafidh yang kritis dan pandai di semua mata pelajaran, aku
rasa mereka berdua spesies langka yang really amazing. Mereka berdua sudah
mencadi incaran anak kelas untuk menjadi guru bagi kita yang kesulitan.
Berbicara tentang teman-temanku tidak akan pernah habis dibahas karena mereka
semua adalah terhebat dan aku bangga bisa mengenal dan memiliki mereka. :)
Bulan ini adalah
masa-masa pengisian data SNMPTN. Semua siswa berbondong-bondong untuk mengisi
datanya. Pemilihan jurusan kuliah pun tidak jarang mereka ganti-ganti karena
terserang demam galau. Apa jurusan yang aku pilih? Yapp jawabannya akan ada di
Part selanjutnya..
Bersambung.. ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar