Jumat, 22 Juli 2016

AWAS,VAKSIN PALSU!

Oleh: Hana Fathiya Dasairy
Dept. Kajian dan Strategis DEMA FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Geger vaksin palsu yang beredar di sejumah rumah sakit selama bertahun-tahun mulai terbongkar bobrok kejahatannya. Mirisnya, oknum yang sering dipandang sebagai dalang dari kejadian ini adalah dokter, perawat, bidan, bahkan apoteker.

Tahukah kalian jika vaksin palsu telah menambah masalah baru dalam dunia kesehatan di Indonesia? Pasalnya, pada Juni 2016, masyarakat kembali dibuat risau dengan beredarnya vaksin palsu pada beberapa fasilitas kesehatan di wilayah Indonesia. Ironisnya, vaksin ini disinyalir peredarannya telah ada sejak 2003 silam. Kesehatan generasi masa depan kini perlahan direnggut oleh peredaran obat dan vaksin palsu yang mengerikan. Akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab, anak-anak bangsa terpaksa menjadi korbannya. Siapa yang harus disalalahkan? Mengapa semua pihak yang bertanggung jawab melakukan pengawasan seolah saling melemparkan tanggung jawab? Dimana pemerintah yang seharusnya mengambil kebijakan? Sekarang yang terlihat ialah fasilitas kesehatan justru mengancam kesehatan dengan adanya vaksin palsu. Ada apa sebenarnya dengan vaksin palsu? Semua akan diulas pada artikel ini.

Vaksin seperti yang kita ketahui merupakan bakteri dan virus yang telah dilemahkan, kemudian diberikan kepada seseorang sehingga memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit. Hingga saat ini, tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak penyakit infeksi dan menular yang berbahaya bahkan mematikan seperti meningitis, hepatitis, tuberkulosis, polio, dan penyakit lain yang salah satu pencegahannya adalah dengan pemberian vaksin. Faktanya, vaksin yang diindikasi palsu ini membuat balita dan anak-anak yang melakukan imunisasi terancam terserang penyakit. Masyarakat merasa dirugikan selain karena biaya yang mahal namun juga implikasi yang lebih serius akibat hilangnya imunitas dalam tubuh anak bahkan adanya kemungkinan masuknya zat-zat tertentu yang berdampak buruk terhadap kesehatan anak pada jangka panjang.

Mengapa vaksin ini dapat beredar? Jawabannya adalah karena adanya oknum pembuat vaksin palsu, permintaan vaksin di luar program pemerintah serta fasilitas kesehatan diluar pemerintah yang bertindak sebagai penerima vaksin palsu. Terdapat sembilan vaksin program pemerintah yang semuanya bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas atau Posyandu. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) mengakui kekosongan vaksin impor menjadi alasan peredaran vaksin palsu, kelangkaan yang terjadi ini dikarenakan tingginya permintaan vaksin yang membuat rumah sakit mencari vaksin sendiri untuk memenuhi permintaan pasien. Meskipun pemerintah sudah menyediakan vaksin lokal, tidak sedikit masyarakat yang memilih menggunakan vaksin impor ketika melakukan imunisasi. Hal inilah yang perlu diperhatikan khususnya bagi orangtua untuk waspada dengan vaksin yang diberikan oleh rumah sakit swasta dan klinik-klinik karena asal muasal vaksin yang tidak terjamin, bisa dari pemerintah atau dari produsen lain.

Sejak 1977 pemerintah Indonesia telah melaksanakan program imunisasi untuk setiap bayi di Indonesia dengan program imunisasi wajib seperti imunisasi (BCG, DPT, Hepatitis B, dan Polio) sebagai upaya dalam pencegahan penyakit. Namun pada 2016, Masyarakat dihebohkan dengan berita beredarnya vaksin palsu yang membuat para orangtua khawatir dan takut melakukan imunisasi untuk sang buah hati.
Reaksi masyarakat bertambah parah setelah mengetahui hasil rapat kerja tindak lanjut penanggulangan vaksin palsu yang dihadiri oleh Menkes RI, Bareskim Polri, BPOM RI, IDAI, Biofarma, dan Satgas penanggulangan vaksin palsu pada hari Kamis (14/07/2016). Hasil rapat tersebut menguak 14 rumah sakit dan 8 klinik/bidan yang menerima vaksin palsu. Rumah sakit tersebut mayotitas tersebar di Bekasi dan sisanya Jakarta Timur. Berita ini membuat masyarakat naik pitam sehingga rumah sakit tersebut langsung digeruduk masyarakat yang memintai pertanggungjawaban.

Begitupun dengan tersangka yang ditetapkan oleh Bareskrim Polri dari hari ke hari terus bertambah. Hingga hari dimana artikel ini ditulis (22/07/2016) jumlah tersangka yang ditetapkan sebanyak 23 orang, tidak menutup kemungkinan jumlah  rumah sakit dan klinik yang menerima vaksin palsu maupun jumlah tersangka akan terus bertambah selama proses tindak lanjut. Lantas, bagaimana hukuman kepada rumah sakit dan oknum yang terlibat atas kejahatan vaksin palsu ini?

Berpangkal pada persoalan tersebut, menjadi penting untuk melihat bagaimana sebenarnya hukum menempatkan tanggung jawab semua pihak, khususnya rumah sakit, sebagai badan hukum atau korporasi dalam peristiwa vaksin palsu ini. Jika kita kaji Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan, terdapat dua pasal yang berbicara hukuman pidana bagi para sindikat kasus vaksin palsu.
Kita bisa lihat pada pasal 196 yang menyatakan, “Setiap orang yang sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu diancam pidana penjara sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan denda maksimal Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah).

 Selanjutnya dalam pasal 197 yang menyatakan, “Setiap orang yang sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar diancam pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda maksimal Rp1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah).

Pertanyaan yang hingga saat ini masih menjadi teka-teki adalah tentang hukuman untuk rumah sakit. Berdasarkan hasil kajian kami, menteri kesehatan Nila F Moelek sepertinya belum bisa  menentukan pasal yang bakal digunakan untuk menjerat rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu. Hal ini disebabkan masih beroperasinya kepolisian yang melacak adanya peran oknum di belakang rumah sakit. Kita tidak boleh serta merta menyalahkan manajemen rumah sakit dalam kasus ini, karena bisa saja rumah sakit tidak mengetahui vaksin yang dibelinya palsu..Jika manajemen yang salah, konsekuensinya akan terkena hukuman fasilitas kesehatan. Tetapi jika oknum (individu) yang salah, maka sanksinya adalah hukum pidana.

Menanggapi kasus ini, pemerintah terus berupaya mengupas tuntas sindikat kasus vaksin palsu dan memastikan semua bayi dan anak berusia di bawah lima tahun (balita)  yang diduga telah terpapar vaksin palsu di sejumlah rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir akan mendapat vaksinasi ulang secara gratis. Selain memberi penanganan medis, pemerintah juga membuka posko pengaduan dan call center bagi masyarakat yang menjadi korban. Dalam hal ini, pemerintah menghimbau bagi masyarakat yang menjadi korban vaksin palsu agar tetap tenang dalam menghadapi masalah pemberian vaksin palsu karena peristiwa ini menyangkut waktu yang lama, maka perlu kehati-hatian dan penelusuran pasti membutuhkan jangka waktu yang panjang, sehingga siapapun yang dirugikan akibat vaksin palsu ini betul-betul terdata.


Mengingat kejadian ini menyangkut kelalaian tenaga kesehatan. penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu menerapkan kolaborasi antar profesi dalam memenuhi hak pasien, dengan membangun sinergi antar profesi kesehatan, maka akan tercipta peningkatan pada mutu pelayanan kesehatan. Semangat antar profesi akan semakin meningkat jika penghargaan dan peran dapat diberikan secara optimal pada setiap profesi dalam semangat kebersamaan dan kesetaraan dalam satu tim kesehatan. Tim yang baik adalah tim yang saling komplementer, bukan subordinate dari anggota tim. Karena sesungguhnya setiap profesi memiliki keunikan dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh profesi lain. Semoga kasus vaksin palsu ini dapat segera dibenahi dari regulasi produksi, distribusi, hingga tenaga medis dan pasien sehingga masyarakat dapat kembali mengikuti program vaksinasi dengan aman.

Kamis, 21 Juli 2016

Pelangi Yang Ditunggu - Part2

RAINBOW AWAITED

“Aku tak memintamu untuk bisa, aku memintamu untuk berusaha. Setidaknya apa pun hasilnya, melakukan sesuatu lebih baik daripada berdiam diri.” – Fiersa Besari


Sepanjang sejarah peradaban manusia, baik primitive atau modern, dalam zona kebaikan atau kejahatan, kesuksesan mereka masing-masing  selalu ditentukan oleh sejauh mana usaha mereka untuk mencapai tujuannya. Tak ada kejayaan yang diberikan oleh orang yang berpangku tangan, tak ada kemenangan dianugerahkan oleh para penonton, tak ada kemuliaan dan kedudukan tinggi yang disematkan kepada orang malas, tetapi melainkan kepada orang yang hari-harinya diisi oleh usaha dan kerja keras.
Bulan ini adalah masa-masa pengisian data SNMPTN undangan. Semua siswa berbondong-bondong untuk mengisi datanya. Pemilihan jurusan kuliah pun tidak jarang mereka ganti-ganti karena terserang demam galau.  Karena galau bertambah parah, aku meminta pendapat teman-teman seperti apa aku dan jurusan apa yang cocok denganku. Mereka berkata  bahwa  Bunga itu sangat ekspresif, pandai berkomunikasi dengan orang, dan mereka rasa aku punya skill pada dunia pendidikan. Kata mereka aku berbakat menjadi seorang guru. Sama seperti apa  yang Bunda katakan kepadaku. Aku merenungi setiap jawaban mereka. Entah apa yang aku pikirkan, tetapi hati kecilku masih sangat ingin bisa menjadi ahli kesehatan . Ada satu jurusan lagi yang menarik untukku adalah aku sangat ingin menjadi presenter berita atau wartawan. Aku senang segala hal yang berkaitan dengan komunikasi dan dunia tulis-menulis. Rasanya berkomunikasi dengan banyak orang adalah sesuatu yang bisa aku lakukan. Alhasil, aku memutuskan untuk memilih jurusan manajemen komunikasi. Kamu Lintas jurusan??? Yapp, aku memang lintas jurusan dari science ke social . Tapi pilihan pertama tetap pada jalur yaitu pendidikan dokter gigi. “Kenapa Bunga ingin jadi dokter gigi?” satu pertanyaan yang  sering ditanyakan. Jawabanku singkat  aku ingin bisa membuat banyak orang tersenyum dengan percaya diri.  Itu juga termasuk tugas seorang dokter gigi kan? Meski banyak yang beranggapan jawabanku itu hanya lelucon tapi biarlah. Akhirnya selesai juga misi pengisian data, sekarang  tinggal menunggu hasilnya. Bisa dibilang jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri  lewat jalur SNMPTN atau jalur undangan ini adalah “untung-untungan”   seperti  halnya kita memenangkan undian.Tidak bisa diprediksi yang lulus jalur undangan hanya yang selalu juara kelas dari kelas 10 atau yang sering menyabet medali dalam lomba akademik maupun non akademik, karena kebanyakan yang terjadi justru sebaliknya. Fatalnya, banyak siswa yang hanya berpangku tangan degan jalur ini, mereka baru mempersiapkan tes tulis masuk PTN atau yang kita sebut SBMPTN(Seleksi Bersama Masuk Pergutruan Tinggi Negeri) setelah pengumuman SNMPTN. Setelah dinyatakan tidak lulus, mereka baru deh pontang-panting belajar SBMPTN.
Apa sih yang menyebabkan kita gagal SBMPTN?” Sebuah artikel yang aku dapat ketika sedang mencari informasi terkait SBMPTN.  Nah loh, apa isinya? Ternyata setelah diselidiki banyak siswa yang tidak mengetahui permasalahan ini. Hal inilah yang akan aku bahas. Pertama, kamu terlalu berharap dengan SNMPTN undangan. Dari pengalaman tahun lalu, ada banyak banget nihh siswa yang terlalu percaya diri. Mentang-mentang nilai rapornya bagus dan sekolahnya di SMA favorit, terus baru shock setengah mati ketika mengetahui dirinya tidak lulus jalur SNMPTN undangan. Akhirnya mereka yang hanya mengandalkan jalur undangan gagal juga bersaing  di SBMPTN tertulis dari teman-temannya yang nilai akademisnya selama ini biasa-biasa aja. Kedua, kamu tidak mengetahui tingkat kesulitan SBMPTN.  Teman-teman, tingkat kesulitan SBMPTN itu jauh lebih sulit dari UN. Kenapa? Karena sifat soal SBMPTN itu menyeleksi beda sama soal UN yang sifatnya mengevaluasi.  Dan, yang penting kamu ketahui adalah, persentase siswa yang lolos Ujian SMA tahun 2013 mencapai 99.48 % dan hanya 18.75% yang lolos seleksi SBMPTN. Tidak mudah bukan? Beruntunglah bagi yang sudah lulus SNMPTN. Ketiga, Kamu belum mengetahui materi dan bahan yang perlu dipejari sampai benar-benar siap tempur buat SBMPTN. Menurut artikel yang dimuat, ujian akan dilaksanakan dua hari karena  artikel yang dimuat pada saat itu adalah artikel tahun 2013. Buat tahun berikutnya kemungkinan besar adik-adik  akan menempuh Ujian SBMPTN selama sehari. Karena berdasarkan tahun 2015 dan 2016, soal SBMPTN itu terdiri dari 2 jenis ujian . Jenis soal ujian pertama adalah TKPA (Tes Kemampuan dan Potensial Akademik)  yang isinya Tes Potensial Akademik, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Jenis soal ujian kedua adalah TKD Saintek (Tes Kemapuan Dasar Sains dan Teknologi ) untuk kelompok IPA dan TKD SOSHUM (Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora) untuk kelompok IPS. Dan bagi kalian yang ingin pilih jurusan  campuran (IPA dan IPS ), kalian akan dalam sehari mengerjakan 3 jenis ujian sekaligus dalam waktu sehari. Dan yang terakhir, kamu belum mengetahui kondisi persaingan yang akan dihadapi. Kamu perlu mengetahui seberapa besar pebandingan daya tamping dan peminat pada jurusan yang kamu ambil. Inilah tantangan yang harus dihadapi ketika nanti SBMPTN.
Dari artikel itulah yang membuatku terpacu untuk mempersiapkan SBMPTN dari jauh-jauh hari disamping mempersiapkan Ujian Nasional. Teringat perjuangan setahun lalu yang sangat melelahkan. Dimana dari seminggu ada hari dimana aku harus rela pulang larut malam karena bimbel. Rumah bimbel itu sudah seperti rumah kedua bagiku. Disanalah tempatku bertanya disaat kesulitan, dari mulai tugas sekolah hingga hal-hal terkait perkuliahan bisa aku dapatkan dari para tutor. Dimulai dari awal kelas 12 aku sudah mulai sibuk bimbel yang fokusnya adalah SBMPTN. Dari teman-teman bimbingan belajar itulah aku berjuang dan selalu termotivasi dengan semangat mereka. Rasa ketakutan membuat aku selalu khawatir. Soal –soal itu terus mendatangiku bagaikan hantu. Aku teringat dengan sebuah tanggung jawab besar. Tanggung jawab sebagai seorang anak untuk bisa melanjutkan pendidikan masuk perguruan tinggi. Sejatinya, setiap kesuksesan itu butuh pengorbanan kawan. Berhasil atau tidaknya kita nanti, itu adalah urusan Tuhan yang maha berkehendak. Tugas kita tentunya  berusaha, berdoa, dan tawakkal. Bukannya begitu ?
Bagi seorang muslim, lihatlah diluar sana, manusia berbondong-bondong meraih impian mereka, dengan beragam usaha, bahkan tak peduli benar salah dan halal haram dari cara yang mereka tempuh. Hari-hari mereka, waktu dan terjaganya mata mereka, didedikasikan untuk tujuan dan impian tersebut, walau itu suatu kejahatan. Ada pun kita, saat ini tengah mendambakan  prestasi akademis, dambaan yang benar dan mulia.  Maka apa yang membuat kita kalah dengan usaha mereka? Apa yang membuat kita diam padahal mereka bergerak? Apa yang membuat kita tertunduk ketika mereka tegak? Padahal kita sedang memperjuangkan kemuliaan, yaitu ilmu, iman, dan amal yang merupakan syarat mutlak bagi kemakmuran dunia dan akhirat. Maka itu kawan, teruslah kita berjuang dan berusaha sampai titik darah penghabisan.
Rona bahagia terpancar dari wajah kami saat keluar kelas. Teriakan suara kami membuat geleng-geleng masyarakat sekitar sekolah seolah mereka paham betul apa yang kami rasakan. Detik-detik Ujian Nasional yang membuat geger otak telah berhasil kami lewati.  Yapp, hari ini UN telah usai. Lupakan soal-soal yang tadi hampir membuat kami mati berdiri diatas kursi,.Kita juga butuh lohh refreshing dan bersenang-senang setelah belajar berbulan-bulan.Tidak sedikit mahasiswa SMA diluar sana yang meluapkan rasa senangnya dengan konvoi, corat-coret baju seragam atau apalah tindakan hura-hura yang membuat masyarakat terganggu. Namun, hal itu haram buat sekolah kami. So, apa yang aku dan teman-teman lakukan? Kami berbondong-bondong nonton film di bioskop. Haha itu  salah satu kelakuan kami untuk menghibur diri kami sendiri. Satu hal yang masih belum usai adalah nasib kelulusan kami di perguruan tinggi negeri. Usai Ujian Nasional, cerita perjuangan Bunga mengejar cita-citanya baru akan dimulai..

Bersambung..****



Senin, 18 Juli 2016

Pelangi Yang Ditunggu - Part1

                                                  RAINBOW AWAITED

“Sejatinya orang yang sukses adalah mereka yang berani gagal di awal..”




Tahukan kalian hal yang paling bahagia di dunia ini? Hal yang paling bahagia didunia ini adalah ketika kita bisa  bersyukur  atas segala pemberian dari  Nya.  Segaris waktu telah membawaku bermain di dunia nyata, mencoba memahami arti sebuah kehidupan. Menapaki hari demi hari dengan senyum dan berharap setiap hari akan datang sebuah keajaiban. Segaris waktu juga yang membawaku kembali ke satu tahun yang lalu, mengingat dimana sebuah kesabaran adalah hadiah terindah dari Tuhan.
Kali ini aku akan  bercerita  tentang perjuanganku  mengejar impian. Seperti    pada umumnya, Impianku setahun lalu adalah impian yang umum dimiliki oleh seorang siswa  tingkat akhir. Do you know what do I mean? Yapp,,bermimpi bisa menjadi seorang mahasiswa. Mendapat label “mahasiswa” adalah impian terbesar Bungaa palagi menjadi bagian dari keluarga besar universitas negeri ternama di Indonesia.
Setahun yang lalu..
“Bu, Bunga kuliah dimana ya? terus jurusan yang cocok buat Bunga apa ya? Jurusan kedokteran gigi? Pendidikan? Pertanian? Perikanan? ataauu apa Bu??”
Entah  sudah berapa kali pertanyaan itu aku tanyakan kepada Ibu. Pertanyaan yang tidak pernah jauh dari masalah perkuliahan. Ibu pun hanya bisa memberikan jawaban sekenanya. “Dimana saja yang penting kamu suka, Ibu sih maunya kamu jadi guru seperti Ibu. Tapi semua pilihan ada padamu, karena nanti yang akan menjalankan adalah Bunga sendiri, Ibu hanya bisa mengarahkan.”
Galau. Ya, satu kata itulah yang membuat aku terus dihantui. Galau UN, SNMPTN, SBMPTN, dimana sangkut paut semuanya bersumber dari kegalauan terbesar. Apa itu ? Dia adalah “JURUSAN”. Aku dituntut untuk berfikir keras menentukan arah masa depanku entah berakhir jadi guru, pengusaha, dokter, peneliti atau apalah. Semua terasa masih kelabu dan aku butuh penerangan.
Mataku tertuju ke arah lemari buku. “Kertas!” Tanpa pikir panjang aku ambil  secarik kertas putih. Ku tulis mimpi-mimpiku satu tahun kedepan. Kalian tahu apa cita-cita terbesarku?  Yap, actually sudah lama aku ingin menjadi seorang Hafidzah. Aku ingin memberikan hadiah mahkota untuk ayah dan Ibu kelak di akhirat nanti. Sejujurnya impian ini lebih besar dari sekedar di terima di PTN Favorit. Tapi mimpi ini akan terus beriringan dengan cita-citaku ke depan.
Untuk mencapai goal tersebut, aku membuat sebuah catatan misi apa yang harus aku lakukan. Yaa, namanya berjuang tentunya perlu perencanaan kan?? Seperti perumpamaan hukum newton, dimana ada aksi disitu ada reaksi. Tanpa ada usaha, tidak akan ada hasil yang diterima kan?
Semua infomasi terkait perkuliahan aku kumpulkan. Dari mulai info universitas tersebut, fakultas dan jurusan yang ada, daya tampung, peminat, dan biaya perkuliahan.  Rasa antusias itulah yang membawa Bunga akhirnya menetapkan bahwa dirinya harus bisa menjadi dokter gigi. Haha rasanya terdengar impossible bisa diterima di jurusan yang persaingannya sangat ketat tersebut. Well, I don’t care about that. Kita tidak akan pernah tahu berhasil atau tidaknya jika kita tidak pernah mencoba kan? Setidaknya aku punya jawaban ketika orang bertanya, “Bunga mau kuliah dimana? Jurusan apa? “ jawabanku tentulah “ di universitas negeri manapun asalkan di pulau jawa dan jurusan itu tidak lain adalah kedokteran gigi.”
Masa-masa SMA adalah masa sulit bagiku. Bunga terkenal di sekolahnya sebagai siswa yahh yang biasa-biasa saja namun dia memiliki semangat yang tinggi dalam mewujudkan cita-citanya, dia termasuk siswa sangat rajin. Mungkin seseorang bisa dengan mudah mengerjakan soal matematika ataupun fisika karena otaknya yang cerdas, tapi tidak untukku. Dua mata pelajaran tersebut merupakan musuh terbesar yang harus aku lawan. Aku memang tidak pandai berhitung seperti yag lainnya,. Kau tahu? Entah sudah berapa jam yang aku habiskan hanya untuk mengerjakan satu soal matematika.  Aku merasa frustasi jika waktuku habis hanya untuk menemani angka-angka yang menari-nari di kertas. Hah, sudahlah bahkan jika waktu ujian matematika dan fiska tiba, aku bisa merelakan waktu tidurku hanya untuk  belajar. Dan hasilnya? As you know, aku tetap saja tidak bisa. Hal itulah yang membuatku benci dengan jurusan berbau matematika dan fisika seperti jurusan teknik. Walau aku sadar hidup memang akan selalu membutuhkan matematika. Sudahlah lupakan permasalahan itu. Kalian tahu bahwa dalam diri kita masing-masing tersimpan kelebihan?  Yap, setiap manusia  diciptakan memang memiliki kekurangan dan kelebihan. Tak ada manusia yang sempurna di muka bumi. Oleh karena itu, bagaimanapun  diri kita, tetaplah bangga menjadi diri sendiri karena Allah adalah sebaik-baik pencipta.
Satu hal pada saat SMA yang unbelievable buat Bunga yaitu bisa berada di kelas  unggulan. Kelas tersebut hanya berisi siswa-siswa  pilihan dari kelas sepuluh yang mendapatkan peringkat kelas 1-3. Buatku masuk dikelas ini adalah sebuah ujian. Aku harus berhadapan dengan mereka-mereka yang luar biasa cerdas dan over kompetitif. But, i dont care dengan siapa aku harus berhadapan, yang penting buat aku adalah aku bisa paham. Kelas unggulan ini ada untuk kelas sebelas dan kelas dua belas. Kami sudah jauh-jauh hari diberikan ultimatum yang berbunyi “Barangsiapa yang tidak bisa bertahan, maka dia akan dikeluarkan.”  Kalian tau artinya? Artinyaa rata-rata nilai yang diperoleh selama setahun tidak mencukupi untuk menempati kelas ini. Actually, i felt so crazy berada di kelas ini. Namun, lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan segala pressure. Hingga akhirnya, kegigihan bisa mengantarkan aku untuk bisa survive di kelas ini sampai akhir kelulusan kelas dua belas. Dan bersama merekalah aku berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpi menuju pendidikan tingkat lanjut. 
Perjuangan kita dimulai sejak wali kelas sebelas memerintahkan kepada kita untuk membuat banner besar bertuliskan impian masa depan yang kemudian ditempel di dinding kelas. So, setiap hari pemandangan yang dilihat di kelas adalah impian kita. Sehingga, kita akan selalu termotivasi untuk selalu berusaha mewujudkannya. Aku selalu berandai-andai bisa menjadi seperti apa yang aku tuliskan. Kalian tahu? Cita-cita kita akan terus terbang seperti burung dan dia akan berhenti terbang hingga kita behasil menggapainya. Suatu hal yang tidak mudah bukan? Biarkan seluruh dunia tahu bahwa kita punya cita-cita teman. Bila suatu hari nanti kau lelah dan ingin berhenti, nyanyikanlah bersama-sama mimpi kita dan tataplah kita saling berpengang tangan untuk saling menguatkan satu sama lain. Berjuang bersama lebih mudah daipada berjuang sendiri kan?
Masa-masa SMA adalah masa pencarian jati diri. Bunga adalah siswi yang sangat antusias dengan kegiatan di sekolahnya. Tidak heran jika ketika waktu liburan tiba, dia tetap asik ke sekolahnya. Ketika itu, aku memang tertarik dengan kegiatan ekstrakulikuler yang memang pada dasarnya wajib untuk semua siswa memilih salah satu diantara sekian banyak.  Entah apa yang ada dipikiranku untuk  memutuskan memilih  ekstrakulikuler pramuka. Menjadi aktivis pramuka tidaklah mudah. Kalian tahu, apa itu pramuka? Why I choose scout than the other? Pramuka adalah salah satu orgaisasi / gerakan pandu yang mengajak dan mengajarkan kita untuk membentuk jadi diri  menjadi lebih positive dengan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Organisasi ini tidak hanya belajar satu  pokok pembelajaran looh tetapi mencakup semua kegiatan ekstrakulikuler. Karena dalam sosok diri seorang pramuka terdapat  tri satya dan dasa dharma yang harus selalu diterapkan dimanapun kami berada. Kalian akan lebih mengenal  organisasi ini jika kalian sudah menyelam. Tentu akan banyak hal yang akan kita dapatkan dari sifat religius, disiplin garis keras, berjiwa pemimpin, taat pada hukum, sehat secara jasmani, dan tentunya memiliki jiwa penolong. Sebagai anggota penegak sebagian besar pelajaran yang diperoleh adalah bukan  kita yang diajar tetapi kitalah yang dibekali untuk mengajar dan berlatih sebagai kakak pembina. Hal yang sangat unforgettable moment ketika kami ditugaskan untuk mengajar pramuka ke sekolah-sekolah selama satu bulan sebagai syarat untuk menjadi penegak bantara dan laksana. Sebutan yang paling aku sukai adalah dipanggil “kakak” oleh anak-anak binaan yang kami latih. One word that I want to say, “ Aku bangga menjadi anak pramuka.” Ini hanya sebagian ceritaku di pramuka. Masih banyak hal keseruan dan suka dukanya di pramuka. Satu hal yang  berat buatku adalah ketika aku dihadapkan pada suatu pilihan dimana pada akhirnya aku harus rela break dari pramuka dan memilih fokus untuk bimbel karena ujian yang sudah di depan mata. As we know, ujian tidak akan menunggu kita. Dan prioritasku sebagai siswa tingkat akhir adalah memilih untuk  bisa lulus ujian baik ujian sekolah, ujian nasional, maupun ujian masuk perguruan tinggi. Karena itu adalah hal mutlak yang tidak bisa diganggu gugat.
Senangnya bisa berjuang dengan mereka teman-temanku yang tidak kenal menyerah. Semua informasi seputar PTN kami jelajah. Karena suka follow akun twitter official, kami mendapatkan banyak informasi dari ajang try out dan open house yang diadakan di universitas-universitas negeri ternama. Tentunya ini adalah event yang menarik dan tidak boleh terlewatkan bagi kami para pejuang perguruan tinggi.  Dari IPB, UI, hingga UNPAD kami telusuri.
Banyak dari teman-temanku yang aku kagumi. Aku kagum dengan sahabatku yang bernama Faizah , anaknya yang orang bilang “master of mathematic ” memang sangat jenius dengan permasalahan hitung-menghitung. Mungkin dia telah menganggap angka-angka itu adalah temannya atau bahkan sahabatnya. Dia sering bercerita padaku bahwa dia ingin sekali bisa kuliah di ITB. Hal yang unik dari Faizah adalah ketika besok ulangan mata pelajaran lain, dia malah belajar matematika. Disaat teman-teman yang lain mengeluarkan uang untuk mengikuti bimbel, Faizah justru berhasil mendapatkan beasiswa dari Salman ITB untuk belajar SBMPTN oleh tutor-tutor lulusan universitas negeri terbaik secara gratis. Menurutku, “She’s really a wonderful student. Is’nt she?” Ada lagi my chairmate, namanya Melati. Seseorang yang aku kenal cantik juga bijaksana. Dia adalah wakil ketua OSIS yang yang bercita-cita ingin  jadi guru fisika. Melati juga rekan aku di pramuka haha. Aku adalah sahabatnya yang selalu mendengarkan curhatannya dari masalah orang yang dia kagumi, masalah pelajaran, hingga masalah jurusan yang dia galaukan. Kita sering menghabiskan waktu untuk belajar bersama sampai sore dan tanpa terasa kelas sudah tidak berpenghuni. Oh iya, ada lagi temaku yang rambut dan otaknya bak Einstein dan selalu nempel dengan si kacamata Hafidh “Sang Juara Kelas”. Do yo know? Alright, Dia Tsalits sang “master of physic”. Bahkan dia berhasil menyandang gelar juara 3 olimpiade Fisika tingkat provinsi. Bersama temannya Hafidh yang kritis dan pandai di semua mata pelajaran, aku rasa mereka berdua spesies langka yang really amazing. Mereka berdua sudah mencadi incaran anak kelas untuk menjadi guru bagi kita yang kesulitan. Berbicara tentang teman-temanku tidak akan pernah habis dibahas karena mereka semua adalah terhebat dan aku bangga bisa mengenal dan memiliki mereka. :)

Bulan ini adalah masa-masa pengisian data SNMPTN. Semua siswa berbondong-bondong untuk mengisi datanya. Pemilihan jurusan kuliah pun tidak jarang mereka ganti-ganti karena terserang demam galau. Apa jurusan yang aku pilih? Yapp jawabannya akan ada di Part selanjutnya..

Bersambung.. ****




Jumat, 01 Juli 2016

Segala Hal Tentang Jurusan Kesehatan Masyarakat (part2)


Haloo teman-teman.. Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisanku sebelumnya  tentang  Everything about Public Health? (part 1). Well, dalam tulisan ini, aku akan tunjukkan apa saja sih ruang lingkup kesehatan masyarakat dan bagaimana ranah kerjanya. As you know, kalau kita mengambil jurusan misalnya jurusan pendidikan sudah pasti kerjanya jadi guru kan? contoh lain adalah kalau teman-teman masuk jurusan kedokteran sudah pasti jadi dokter, kedokteran gigi sudah pasti jadi dokter gigi, kebidanan sudah pasti jadi bidan, keperawatan sudah pasti jadi perawat. Sekarang, kalau jurusan kesehatan masyarakat jadi apa? pertanyaan bagus nih guys. Ini dia salah satu yang unik dari jurusan kesehatan masyarakat. Karena sangat luasnya prospek kerja dari ahli kesehatan masyarakat, membuat jurusan ini sulit untuk ditebak prospek kedepannya. Bisa dibilang jurusan ini bersifat flexible  karena kerjanya bisa kemana saja sesuai minat. Biasanya nanti ketika semester lima mahasiswa kesmas akan memilih satu peminatan di jurusan kesehatan masyarakat. Peminatan ini adalah ruang lingkup dari ilmu kesehatan masyarakat. Apa saja ruang lingkupnya? Yuk, simak baik-baik penjelasan berikut ini.

1.      Epidemiologi
Epidemiologi merupakan ilmu yang biasa disebut mother of public health. Mengapa? Yap, karena Epidemiologi merupakan induk dari ilmu kesehatan masyarakat. Hal inilah yang  menandakan pentingnya ilmu epidemiologi bagi kita calon sarjana kesehatan masyarakat. Epidemiologi tidak hanya mempelajari distribusi penyakit dan faktor faktor penyebab penyakit, tetapi juga mengkaji segala macam masalah kesehatan. Seperti pernyataan dari  WHO sebagai berikut.  “Epidemiologi merupakan studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yang berkaitan dengan kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah kesehatan.” Well, bisa disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit, distribusi penyakit, faktor faktor penyebab terjadinya penyakit dan cara penyelesaian masalah kesehatan dalam suatu populasi. Maka dari itu tidak heran bahwa epidemiologi dikatakan sebagai inti dari kesehatan masyarakat. Dimana masyarakat itu sendiri adalah sebuah populasi. Bisa aku bilang orang yang mengambil peminatan ini keren lohh. Kenapa? Karena mereka dituntut untuk bisa sabar  dalam melakukan penelitian dan terkenal anak epidemiologi ini sangat sibuk, owkwkwk. Dimana sih karir ahli kesehatan masyarakat dalam peminatan epidemiologi? Teman-teman bisa bekerja sebagai Laboran, Peneliti  di  Kementrian kesehatan, Dinas Kesehatan, atau bisa mengabdi di berbagai institusi terutama yang berfokus pada penelitian penyakit seperti Yayasan Pelita Ilmu, Yayasan Kes Perempuan, PKBI, World Vision, Plan International, LSM/NGO, dsb.

           2. Biostatistik/statistik  kesehatan
Bagi kamu yang suka dengan hitung-menghitung, peminatan ini paling cocok untuk kamu. Kalau peminatan  biostatistik itu kamu akan  belajar mengenai statistik untuk kesehatan. Membuat tools  untuk menghitung kondisi kesehatan secara kuantitatif. Selain itu, mahasiswa yang ambil peminatan biostatistik di semester 5 juga akan belajar bagaimana data kesehatan secara statistik itu dipergunakan untuk mengambil kebijakan. Nah dari angka – angka yang super menakjubkan itu, mahasiswa kesmas juga diharapkan bisa membuat informasi kesehatannya bisa dalam bentuk infografis, software kesehatan (macam data RS online, puskesmas online, dsb). Untuk mahasiswa yang mengambil peminatan ini, berpeluang banget untuk bekerja dibidang pengolahan dan pusat data kesehatan negara seperti di BKKBN, Kementerian Kesehatan, research institutes, ataupun BPS.

3. Kesehatan lingkungan
Ilmu kesehatan lingkungan mempelajari interaksi dinamis berbagai pajanan atau agen lingkungan (fisik, radiasi, kimia, biologi, dan perilaku) melalui wahana udara, air, limbah, makanan dan minuman, vektor atau binatang pembawa penyakit, dan manusia di lingkungan pemukiman, tempat kerja atau sekolah, tempat-tempat umum maupun perjalanan dengan risiko dampak kesehatan (kejadian penyakit) pada kelompok manusia atau masyarakat. Teman-teman tahu tidak? Isu lingkungan sekarang lagi ramai dibicarakan lohh.. Kondisi Bumi yang sudah semakin uzur serta Isu Global Warming yang tak kunjung selesai ditambah kontaminasi limbah serta polusi udara menjadi isu yang sering didiskusikan karena telah mempengaruhi kesehatan penduduk dunia. Hal ini lah yang membuat lingkungan berdasarkan aspek kesehatan menjadi sektor yang selalu berada dalam titik vital selama beberapa tahun ke depan. Disinilah perlunya ahli kesehatan lingkungan untuk mencegah hal tersebut. Ranah kerja pada peminatan ini bisa menjadi Safety HSE perusahaan, dosen di universitas atau sekolah-sekolah kesehatan, dan bisa juga menjadi laboran, sanitarian, peneliti di Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan, LSM, dsb. Aku recommend nihh buat kamu mahasiswa kesmas yang interest dengan lingkungan atau yang tergabung dalam UKM pecinta lingkungan hidup, peminatan ini appropriate banget buat kamu :) 

4. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
 Di FKIK UIN Jakarta namanya adalah promosi kesehatan. Mahasiswa di peminatan ini adalah orang-orang yang jago banget untuk membuat metode penyuluhan dan promosi kesehatan. Mereka belajar mengenai pendekatan kepada masyarakat, psikologi dasar, dan juga penyusunan kurikulum hingga monitoring evaluasi. Buat kamu yang suka dengan bidang kesehatan dan punya kreativitas yang tinggi, pas banget untuk bisa masuk di peminatan ini. Lulusan peminatan ini akan banyak mempromosikan kesehatan secara langsung atau pun melalui media. Karir kerja dari peminatan ini bisa bekerja di Kementrian kesehatan, Dinas Kesehatan, LSM ataupun menjadi dosen di universitas/ sekolah-sekolah kesehatan.

 5. Administrasi kesehatan masyarakat
Nah ini dia nihh, departemen yang paling beragam pelajarannya. Di Kesehatan masyarakat UIN sendiri baru ada peminatan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Menurut website http://jurusankuliah.tumblr.com/ dalam artikelnya tentang Kesehatan Masyarakat: Gak Melulu Soal Medis mengatakan bahwa  Departemen ini fokus dalam hal administrasi, manajemen dan juga kebijakan kesehatan yang secara luas memiliki 3 peminatan yaitu manajemen rumah sakit, manajemen pelayanan kesehatan, dan juga manajemen asuransi kesehatan.

a)        Manajemen rumah sakit
Teman-teman, di peminatan ini kita akan belajar bagaimana mengelola sebuah institusi rumah sakit. Dengan pendekatan sistem, kita harus bisa mengatur input proses dan juga output sebuah rumah sakit. Mulai dari SDM yang bekerja, sistem informasi, regulasi, pemasaran, pengelolaan keuangan, dan juga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit itu sendiri. Bagusnya, lulusan MRS ini akan mengelola RS di Indonesia dengan baik. Gimana? Seru kan?
               b)  Manajemen pelayanan kesehatan
Ini nih salah satu peminatan yang ga kalah kecee.Buat kamu yang interest dengan sistem kesehatan suatu negara pas banget nih kalau masuk peminatan ini. Disini, kita akan belajar mengenai kebijakan kesehatan yang tepat sesuai kondisi negara, ekonomi kesehatan dimana kesehatan yang dipandang secara ekonomi, perhitungan distribusi tenaga kesehatan beserta fasilitas pelayanannya, manajemen keuangan bidang kesehatan dan juga manajemen program kesehatan di Indonesia. Selain itu, mahasiswa di peminatan manajemen pelayanan kesehatan juga perlu mengetahui mengenai persoalan pelayanan kesehatan kepada pasien yang tidak dapat ditangani oleh pengadilan. Kalau lulusan MPK ini, super strategis ranah kerjanya. Insya Allah dimana aja bisa, mulai dari pusat penelitian kebijakan kesehatan hingga praktisi program juga bisa, mulai dari puskesmas, Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan, NGO, hingga DPR komisi IX bidang kesehatan, dan konsultan.
               c)    Manajemen asuransi kesehatan
Peminatan yang ini khusus sekali belajar mengenai asuransi kesehatan di Indonesia. Mulai dari asuransi yang termasuk jaminan sosial ataupun asuransi komersil biasa. Mahasiswa di peminatan ini yang paling ahli dalam menghitung iuran para peserta asuransi yang biasa dibayar per bulan.

6. Gizi masyarakat
Do you know? peminatan yang satu ini  adalah peminatan yang paling tua bersama dengan peminatan K3 di Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta. Nah, keberadaan peminatan ini sangat penting lohh teman-teman. Kenapa? Yapp, karena selama masih ada manusia di dunia ini, ilmu ini akan terus berguna sama halnya dengan ilmu kesehatan masyarakat secara umum. Ilmu ini mempelajari terkait dengan makanan, terutama kaitannya dengan kesehatan manusia. Seperti yang kita ketahui, manusia tidak akan bisa lepas dari produk pangan. Jadilah ilmu gizi ini adalah sebuah ilmu yang akan selalu dibutuhkan bagi semua manusia dan jika kalian adalah mahasiswa gizi, maka bersiaplah untuk memperbarui informasi tentang pangan dan gizi. Karena ilmu ini memang tidak akan ada habis-habisnya untuk dibahas. Terlebih penyakit yang bermunculan saat ini cenderung karena pola makan yang salah. For your information, dibeberapa universitas negeri, peminatan ini sudah membentuk sebuah jurusan seperti di jurusan Ilmu Gizi yang berada dibawah naungan FKM UI, Fak.Kedokteran UB, FEMA(Fak.Ekologi Manusia) IPB, FK UNDIP, FK UNS, FKIK UNSOED, FIKES UPN Veteran Jakarta, dsb. Oh iya,lulusan dari jurusan ini akan mendapat gelar S.Gz bukan S.KM. So, tinggal pilih adik-adik tertarik masuk jurusan kesehatan masyarakat yang ada peminatan gizinya dan lulus dengan gelar S.KM atau masuk jurusan ilmu gizi dan lulus dengan gelar S.Gz. Semuanya sama-sama bagus kok. Lantas, bagaimana dengan prospek kerja peminatan ini?  Cukup jelas bahwa peminatan ini memiliki prospek yang relative luas sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia yang semakin tinggi standardnya. Teman-teman bisa bekerja sebagai ahli gizi di Lembaga Kesehatan Masyarakat seperti PUSKESMAS dan di instansi pemerintah seperti di instansi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sebagai konsultan gizi, sebagai tenaga pengajar dan  pendidik, serta berpeluang besar bekerja di Perusahaan industri makanan sebagai manager quality control pada perusahaan Food and Beverages, Rumah makan dan Restaurant, dan yang paling penting tidak hanya bekerja  tetapi menciptakan peluang kerja untuk orang banyak. Informasi yang penting kalian ketahui adalah bahwa lulusan gizi bisa berpeluang menjadi wirausahawan dengan membuka jasa perdagangan makanan, catering, dsb. Peminatan ini unik bukan? 

7. KesehatandanKeselamatan Kerja (K3)
Peminatan yang satu ini kembali hits banget lohh tahun 2016.  Apa sih pengertian K3 itu? Jadi, pengertian (Definisi) K3 Menurut OHSAS 18001:2007, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja. Permintaan ini muncul karena masih tingginya angka kecelakaan di Indonesia, meningkatnya kesadaran dari pelaku bisnis tentang pentingnya K3 serta munculnya kebutuhan untuk memenuhi persyaratan keselamatan kesehatan kerja baik dari pemerintah atau dari klien. Lulusan K3 kesmas adalah lulusan fakultas kesehatan masyarakat dengan jurusan / konsentrasi / peminatan K3 atau sering disebut sebagai hiperkes (higiene perusahaan dan kesehatan kerja), ini berbeda dengan teknik K3 yang berada di lingkungan teknik / engineering. Apa sih kak bedanya k3 kesma dengan k3 teknik? Setahu aku kalo K3 kesmas lebih banyak manajemen K3-nya sedangkan teknik K3 lebih banyak engineeringnya dan lebih banyak praktik serta teknologinya. Di universitas mana saja sih k3 ini ada? Di FKIK UIN dong tentunya yaitu pada program studi kesehatan masyarakat peminatan ini ada. Di Fikes UPN Veteran Jakarta pada program studi kesehatan masyarakat ada peminatan keselamatan kerja. Di FKIK UNSOED, FKM UNDIP, FKM UNAIR, dan masih banyak lagi. Oh iya, peminatan K3 ini  juga sudah ada lohh jurusan tersendirinya yaitu jurusan S1 K3 Yang berada dibawah naungan FKM UI. Kalau jurusan k3 teknik ada pada peminatan jurusan pendidikan teknik yang berada di Fakultas Teknik UNJ. Setahu aku, lulusan sarjana  k3 ini jarang ada yang menganggur, karena setiap perusahaan pasti membutuhkan ahli K3. Di kutip dari kebijakan yang berlaku di Indonesia bahwa  Perundangan yang berlaku di Indonesia juga mewajibkan pelaksanaan K3 di tempat kerja (UU No1 Tahun 1970 ). Dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per 04 /MEN/1987 , setiap prusahaan dengan pekerja  > 100 orang atau perusahaan beresiko tinggi  (peledakan,kebakaran,keracunan,dll) wajib membentuk P2K3 (Panitia Pembina K3 ) dengan seorang ahli K3. Kemudian ditambah lagi PP no.50 tahun 2012 tetang wajib SMK3 di semua perusahaan. Faktanya, di Indonesia tiap tahun membutuhkan sekitar 800 ribu pekerja K3 di seluruh perusahaan multinasional. Jika bisa menghasilkan banyak lulusan K3, Indonesia bisa mengisi kebutuhan pasar dunia tersebut. Namun kendalanya adalah jumlah PROFESI K3 yang ada belum mencukupi.  Dan yang lebih menarik lagi nih ya, kalau kita pernah tertarik dengan dunia pertambangan atau perminyakan, bisa nihh masuk K3. Ahli K3 sangat dibutuhkan pada dunia tersebut. So, yuk bagi kita mahasiswa kesmas yang interest bekerja outdoor serta care dengan kesehatan dan keselamatan para pekerja, aku recommend masuk peminatan ini, haha :D

Luas banget kan ranah kesehatan masyarakat? Kesimpulannya adalah konsep dasar yang perlu teman-teman pahami dari kesehatan masyarakat, yaitu masyarakat, pencegahan penyakit, dan memperpanjang umur. Indonesia sangat butuh tenaga ahli kesehatan masyarakat untuk memperbaiki sektor kesehatan. Jadi, ditunggu yaa teman-teman untuk menjadi bagian dari keluarga kesehatan masyarakat :):)





                                        _Pilihan ada ditanganmu :) _









Segala Hal Tentang Kesehatan Masyarakat (Part1)


EVERYTHING ABOUT PUBLIC HEALTH


Hai readers, kembali lagi nihh di blog aku. Bagi kalian yang masih bertanya-tanya tentang jurusan kesehatan masyarakat, yukk baca penjelasan lengkapnya. Kalau diselidiki usut punya usut mayoritas anak kelas 12 dari zaman jebot sampe sekarang ( haha sedikit lebay)  bercita-cita ingin masuk jurusan kedokteran, but timbul kegalauan ketika mereka sudah mengikuti try out atau semacamnya di tempat bimbel. Evidently, kemampuannya tidak lulus di kedokteran. So, mereka banting setir ceritanya ke jurusan yang masih berhubungan dengan kesehatan seperti kesehatan masyarakat.  Well..urusan itu jurusan bahas apa masalah nanti yag penting gengsinya masih bermuara di kesehatan. Hayoo ngaku yang merasa? Owkwk. Buat adik-adik yang sekarang masih galau sama jurusan kuliah eciee dan berminat sama jurusan yang ketceh ini langsung aja yuuk simak :D

One day, aku pernah ditanya nih sama teman dan tetangga lebih dari sekali. Kurang lebih isi percakapannya seperti ini. "Kuliah dimana bunga?" tanya mereka. Dengan percaya diri aku jawablah "kesehatan masyarakat dongg" jawab aku. "Ciee bunga hebat banget calon dokter." Dalam hati aku tertawa renyah "bukan-bukaan dokter but dokter masyarakat iya hahaha". Tanggapan mereka atas jawabanku "Oh, yang kerjanya di puskesmas itu ya?" hmm ternyata jurusan ini masih terdengan asing bagi mereka. Lantas, aku jawab "bisa dibilang iya, tapi jauh lebih luas dari sebatas puskesmas." Mereka mengangguk-angguk tak mengerti. "terus, seperti apa sih jurusan kesehatan masyarakat itu?" 

Hahaha begitulah sekelumit pertanyaan dari banyak orang yang tidak paham dan baru mendengar istilah  kesehatan masyarakat  ketika aku masih mendapat predikat maba (mahasiswa baru brooh) padahal sekarang juga baru melewati 2 semester wkwk. Oke, lanjut, banyak yang beranggapan kesehatan masyarakat itu setipe dengan dokter ataupun perawat padahal beda loh.  Helloo  ahli kesehatan tidak melulu hanya dokter atau perawat  saja  kawan. Ada banyak yang harus kita ketahui seperti bidan, dokter gigi, farmasi, apoteker, fisioterapis, epidemiolog kesehatan, ahli gizi, sanitarian, dokter hewan, perekam medis, penyuluh kesehatan, dan masih banyak lagi.  Bagiku yang sudah terjun kedalam jurusan ini, ternyata jurusan kesehatan masyarakat itu sangat mengasyikkan lohh.. Kalian tau bahwa  pepatah pernah mengatakan bahwa mencegah itu lebih baik daripada mengobati? Yapp, karena sakit tidak akan terjadi jika kita bisa mencegahnya. Nah, disinilah pentingnya ilmu kesehatan masyarakat yang tujuan utamanya adalah  promotif (upaya meningkatkan kesehatan) dan preventif (pencegahan). Berbicara tentang kesehatan, tidak selalu harus dokter dengan perawat kawan.. Kita tidak bisa terus-menerus hanya menangani suatu penyakit  saja, namun kita juga perlu mengontrol agar suatu penyakit tidak meluas. 

Lebih lengkapnya pengertian ilmu kesehatan masyarakat menurut profesor Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk mendeteksi dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya. Ilmu kesehatan masyarakat juga merupakan perpaduan antara ilmu sains dan ilmu sosial. Dalam perkembangannya,  Ilmu kesehatan masyarakat menjadi ilmu yang multidisiplin. Sehingga, sampai saat ini disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat ada  Ilmu biologi, Ilmu kedokteran, Ilmu kimia ,Fisika, Ilmu Lingkungan, Sosiologi, Antropologi, Psikologi,Ilmu pendidikan. Karena ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat sangat luas membuat  prospek kerja dari jurusan ini juga sangat luas. Ruang lingkup ini yang nantinya akan menjadi peminatan mahasiswa  pada semester lima. Apa saja ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat? Apakah benar ahli kesehatan masyarakat hanya sebatas mereka yang bekerja di puskesmas? All your question will be answer  in next part article  Everything about Public Health? (part 2) let's check it out :)







Suara Mahasiswa Menolak Tembakau

ESSAY
SUARA MAHASISWA MENOLAK TEMBAKAU
Oleh: Hana Fathiya Dasairy
Indonesia adalah negeriku. Negeri yang sangat aku rindukan kejayaannya. Aku merasakan  perlahan Indonesia telah berubah. Tidak kutemui lagi keadilan di negeri ini. Bahkan, negeriku kini bagaikan negara boneka. Banyak sumber dayanya yang terbawa oleh arus globalisasi dunia hingga terciptanya sumber daya yang krisis karakter. Tidak heran jika kau temui di negeriku  banyak para pemangku jabatan dan regulator yang haus akan kekuasaan. Mereka rela menjual bangsanya demi keuntungan sekelompok  orang semata.  Tahukah kalian? Indonesia merupakan negara yang masih tinggi korupsinya di dunia.  Sudah tentu rakyat kecil yang jadi korbannya.  Kini, negeriku bukan saja negara koruptor tetapi juga dijadikan negara asbak dunia. Sebagai makhluk hidup tentunya kami butuh bernafas  namun sangat disayangkan polusi asap telah menguasai  paru-paru kami. Angka kematian negeriku  masih tinggi dengan penyebab nomor satu kematian karena rokok. Sungguh miris negeriku. Indonesia termasuk negara perokok terbesar ketiga setelah China dan India. Ironisnya, Indonesia juga sangat dikenal di dunia sebagai negara yang paling lemah dalam membuat regulasi pembatasan rokok. Alhasil, banyak industri rokok yang menjadikan negeriku sebagai ladang  bisnis mereka. Apakah selamanya Indonesia harus  dijajah? Apakah selamanya Indonesia harus rela negerinya di obrak-abrik ?  Kita melihat hari ini hukum tegak kokoh dihadapan rakyat kecil, tetapi hukum loyo lunglai di depan orang-orang kuat. Hukum menjadi tak berguna lagi di depan orang-orang berkuasa. Dapatlah disimpulkan bahwa negeriku yang sering dilabeli sebagai  negara hukum harus terus terjepit oleh para pencipta hukumnya sendiri.  Hingga akhirnya timbul satu pertanyaan, adakah pemimpin sekaligus negarawan yang mampu membawa perubahan? Jawabannya adalah Ada.  Siapa lagi kalau bukan kita mahasiswa sebagai Agent of Change?  Disinilah pentingnya kita melakukan sebuah pergerakan. Sadar atau tidak sadar sikap kritis mahasiswa telah membuat para pemimpin gerah dan cemas.Mulailah keluarkan suara dan angkat kaki kita untuk memulai pergerakan menolak tembakau demi terciptanya kesehatan global.
Terkait tembakau. regulasi di negeriku memang tergolong masih lemah. Pantas saja, banyak industri rokok  yang datang berbondong-bondong untuk mempromosikan produknya. Jika pemerintah terus melanjutkan kebijakan anti rokok yang dinilai kurang tegas seperti yang diterapkan saat ini, WHO memperkirakan jumlah perokok di Indonesia tahun 2025 akan meningkat menjadi 90 juta orang, atau 45% dari jumlah populasi.  Tahukah kalian? Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang belum meratifikasi dan belum menandatangani FCTC. Apa itu FCTC ? Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam artikelnya (http://www.depkes.go.id/article/print/2369/indonesia-merugi-bila-tidak-aksesi-fctc.html), FCTC (Framework Convention on Tobacco Control)  atau Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau merupakan perjanjian internasional kesehatan-masyarakat pertama sebagai hasil negosiasi 192 negara anggota Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO). FCTC bertujuan untuk melindungi generasi masa kini dan masa mendatang dari dampak konsumsi tembakau dan paparan asap rokok terhadap kesehatan, sosial, lingkungan dan ekonomi, melalui sebuah kerangka kerja untuk pengendalian tembakau. Sangat mengecewakan memang. Bisa kita bayangkan, betapa ruginya Indonesia bila tidak meratifikasi FCTC. Salah satu dampaknya adalah Indonesia akan kehilangan harkat dan martabat sebagai negara yang melindungi dan bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena konsumsi rokok di Indonesia akan semakin meningkat tajam terutama di kalangan kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil dan penduduk miskin. Hal ini akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian terkait penyakit akibat konsumsi rokok. Dari sinilah muncul gerakan-gerakan yang dilakukan masyarakat Indonesia sebagai bentuk dukungan kepada Presiden Republik Indonesia untuk segera mengaksesi FCTC. Aku berharap Bapak Presiden mendengar suara kami agar Indonesia kelak terlindungi dari jahatnya peningkatan tembakau khususnya kepada generasi kini dan mendatang.
Masalah terkait regulasi pertembakauan di negeriku semakin parah ketika RUU Pertembakauan kembali masuk dalam daftar ke 22 dari 37 RUU prioritas program legislasi nasional (Prolegnas) 2015 tepatnya tanggal 9 Februari 2015. Prolegnas adalah rencana nasional DPR dalam pembentukan UU. Dengan arti lain RUU yang masuk dalam prioritas akan memiliki porsi lebih besar untuk dibahas oleh DPR dan kemungkinan besar pula akan menjadi UU pada tahun 2015. RUU Pertembakauan merupakan RUU yang sudah menjadi kontroversi sejak pertama kali kemunculannya tahun 2013 dan langsung menjadi Prolegnas pada tahun 2014, kemudian kembali menghebohkan karena tahun kemarin kembali masuk dalam prioritas prolegnas 2015.Dari sinilah timbul pertanyaan, Siapa sebenarnya yang akan diuntungkan dengan disahkannya RUU Pertembakauan? Apakah petani tembakau? Industri asing? atau seluruh masyarakat? Walaupun katanya, berdalih melindungi petani tembakau, UU pertembakauan tersebut lebih condong melindungi industri rokok. Selain itu,  dalam website (http://ismki.org/wp-content/uploads/2015/02/Tolak-RUU-Pertembakauan.pdf) RUU pertembakuan ini secara urgensinya sangat kurang karena mengatur tembakau yang produknya berasal tidak lebih dari 4 provinsi yang ada di Indonesia. Padahal, ada komoditas lain dalam bidang pertanian yang lebih penting dan luas.
Belum selesai kejelasan regulasi  RUU  Pertembakauan di negeriku,  kini Indonesia kembali dikhawatirkan dengan adanya Peraturan Perindustrian 63/M-IND/PER/8/2015 tentang Roadmap Produksi Hasil Tembakau Tahun 2015-2010 yang bertujuan meningkatkan produksi rokok linting mesin dengan kadar nikotin rendah. Regulasi ini menuai banyak kontra dari berbagai pihak lantaran merugikan buruh linting dan juga berdampak pada bertambahnya jumlah perokok setiap tahunnya. Hari Kamis tepatnya tanggal 7 April 2016  kami segenap mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa antirokok melakukan aksi di depan Gedung Mahkamah Agung. Maksud kami berunjuk rasa adalah untuk menolak Permenperin yang mengatur roadmap industri tembakau 2015-2020.Aksi kami berlangsung damai dan tidak menimbulkan kemacetan.  Harapanku kepada negeri ini adalah Aku ingin negeriku dipimpin oleh para pemimpin yang peduli dengan rakyatnya bukan menjual bangsanya ke pengusaha rokok yang secara tidak langsung menjajah bangsa Indonesia masuk kedalam jeratan setan kemiskinan.
 Pembodohan bangsa Indonesia diperparah dengan adanya isu World Tobacco Process and Machinary (WTPM) Exhibition 2016. WTPM merupakan pameran mesin industri rokok yang menampilkan mesin-mesin canggih dan inovasi-inovasi produk tembakau  terbaru  oleh industri-industri  rokok di  dunia  yang tujuan  utamanya adalah menambah  jumlah  perokok  baru  dengan  mengakses  pasar  rokok yang besar. Acara ini telah berlangsung pada tanggal 27-28 April di JIExpo. Lagi-lagi negeriku menjadi sasaran empuk Industri rokok karena regulasinya yang tidak bisa tegas mengendalikan laju pertumbuhan tembakau.Ironisnya, gubernur Jakarta  tidak menolak dengan diselenggarakannya pameran mesin rokok tersebut.Bukan mahasiswa bila tidak bisa melakukan pergerakan. Aksi kami menolak WTPM berlangsung ricuh di JIExpo. Massa aksi terus melakukan negoisasi dengan aparat polisi namun hasil yang didapat adalah kami dimentahkan. Bahkan kami harus berhadapan dengan tameng-tameng polisi seakan-akan kami adalah penjahat. Sekuat tenaga dan pikiran kami kerahkan untuk bangsa Indonesia. Kami datang dengan tujuan mulia. Keringat dan air mata kami sama derasnya demi Indonesia terbebas dari jerat Industri rokok global. Suara-suara kami dibungkam oleh tirani. Lantas, dimana letak demokrasi negeri ini? Dimana negeri kami yang katanya melindungi Hak Asasi Manusia? Dimana letak keadilan negeri ini? Biarlah hari kemarin menjadi saksi perjuangan kami mahasiswa kesehatan yang peduli dengan masa depan bangsa. Meskipun suara kami dibungkam, bukan berarti perjuangan kami terhenti disini.Hari esok adalah milik kita. Aku teringat sebuah dalil Al Qur’an surat Ar Ra’d ayat 11 yang mengatakan “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka.”  Disinilah pentingnya kita untuk selalu berikhtiar kepada-Nya. Luruskan niat dalam diri kita semata-mata untuk berjihad kepada-Nya. Dengan itu semua usaha kita tidak ada yang sia-sia.
Tembakau memang sudah menjadi permasalahan bangsa Indonesia sejak dahulu. Memang tidak mudah untuk menghilangkan kebiasaan mengkonsumsi rokok di Indonesia. Yang terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan upaya pengendalian tembakau. Mari kita sama-sama mendukung Presiden Jokowi untuk menandatangani dan meratifikasi FCTC. Kita buktikan bahwa Indonesia bukan negara sembarangan yang dengan mudah bisa dimasuki oleh para industri rokok global. Faldo Maldini ketua  BEM UI tahun 2012  pernah berkata bahwa  aksi memang tidak menjanjikan perubahan, tapi tanpa ada aksi, tidak akan ada perubahan dan tidak akan ada perubahan  jika tidak berkolaborasi. Sedikit pesan yang bisa aku sampaikan untuk kita mahasiswa. Bukan diam yang memberikan perubahan melainkan aksi nyata kita melakukan pergerakan. Salam Mahasiswa! Ayo bergerak demi kesehatan Indonesia yang lebih baik!
























MENGENAL DASAR ILMU GIZI KESMAS

Kondisi Gizi Anak Indonesia sumber: https://kominfo.go.id/content/all/infografis?page=113 Deskripsi mata Kuliah Memberikan pemahama...